Foto: Pradita Utama
Jakarta - Menteri Perdagangan Enggartiastio Lukita selama satu tahun terakhir sudah memperluas jaringan tujuan ekspor ke berbagai negara. Enggar menjelaskan hasil misi dagang Indonesia tersebut mulai menunjukkan hasil. Dari catatannya, pada periode Januari-Oktober 2018 mencapai US$ 10,02 miliar atau setara Rp 152 triliun (kurs Rp 15.200).
"Setiap pembahasan perjanjian perdagangan biasanya negosiasi atau hanya kunker. Tapi kita melibatkan pengusaha bisnis forum one on one bisnis matching. Ini juga promosi dan transaksi ekspor RI juga melibatkan mitra dagang sebelumnya, kita melakukan misi dagang yang kemudian kita dalam perjanjian mendapatkan transkasi US$ 10 miliar," papar dia di acara 4 Tahun Kerja Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, Membangun Manusia Indonesia Menuju Negara Maju, di Kementerian Sekretaris Negara, Selasa (23/10/2018).
Dalam paparannya, ia merinci dari total hasil transaksi misi dagang. Ada berbagai negara yang sudah bekerjasama dengan Indonesia. Seperti India yang dilakukan pada 22-24 Januari 2018 dari hasil pertemuan tersebut, Indonesia berhasil melakukan cetak transaksi sebesar US$ 2,16 miliar atau setara Rp 32 triliun.
Sementara misi dagang di Pakistan pada 25 -27 Januari 2018 menghasilkan total transaksi sebesar US$ 11,502 juta atau setara Rp 174 miliar dan US$ 6,4 miliar atau setara Rp 97 triliun untuk jenis gas.
Kemudian ada pula misi dagang yang dilakukan di Selandia Baru, pada 16-19 Maret 2018. Hasil dari pertemuan ini Indonesia cetak total transaksi US$ 9,74 juta atau setara Rp 147 miliar.
Ada pula misi dagang ke Bangladesh pada 28-29 April 2018 dengan total cetak transaksi mencapai US$ 279,19 juta atau setara Rp 4,2 miliar. Kemudian, Maroko pada 27-30 Juni 2018 dengan total cetak transaksi mencapai US$ 13,25 juta atau setara Rp 201 miliar.
Kemudian, Tunisia 24 -26 Juni 2018 dengan total cetak transaksi mencapai US$ 2,7 juta atau setara Rp 41 miliar. Sementara itu, Amerika Serikat pada 23-27 Juli 2018 dengan total cetak transaksi mencapai US$ 1,01 miliar atau setara Rp 16,7 triliun
Kemudian Swiss pada 1-2 Oktober 2018 dengan total cetak transaksi mencapai US$ 273 ribu atau setara Rp 4,1 miliar. Kemudian yang terakhir yaitu misi dagang ke Spanyol pada 4 Oktober 2018, dengan total cetak transaksi mencapai US$ 1,35 juta atau setara Rp 20 miliar.
"Rencananya hingga akhir tahun, Kemendag rencananya akan melakukan misi dagang ke China, Arab Saudi, dan Aljazair," jelas dia.
"Setiap pembahasan perjanjian perdagangan biasanya negosiasi atau hanya kunker. Tapi kita melibatkan pengusaha bisnis forum one on one bisnis matching. Ini juga promosi dan transaksi ekspor RI juga melibatkan mitra dagang sebelumnya, kita melakukan misi dagang yang kemudian kita dalam perjanjian mendapatkan transkasi US$ 10 miliar," papar dia di acara 4 Tahun Kerja Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, Membangun Manusia Indonesia Menuju Negara Maju, di Kementerian Sekretaris Negara, Selasa (23/10/2018).
Dalam paparannya, ia merinci dari total hasil transaksi misi dagang. Ada berbagai negara yang sudah bekerjasama dengan Indonesia. Seperti India yang dilakukan pada 22-24 Januari 2018 dari hasil pertemuan tersebut, Indonesia berhasil melakukan cetak transaksi sebesar US$ 2,16 miliar atau setara Rp 32 triliun.
Sementara misi dagang di Pakistan pada 25 -27 Januari 2018 menghasilkan total transaksi sebesar US$ 11,502 juta atau setara Rp 174 miliar dan US$ 6,4 miliar atau setara Rp 97 triliun untuk jenis gas.
Kemudian ada pula misi dagang yang dilakukan di Selandia Baru, pada 16-19 Maret 2018. Hasil dari pertemuan ini Indonesia cetak total transaksi US$ 9,74 juta atau setara Rp 147 miliar.
Ada pula misi dagang ke Bangladesh pada 28-29 April 2018 dengan total cetak transaksi mencapai US$ 279,19 juta atau setara Rp 4,2 miliar. Kemudian, Maroko pada 27-30 Juni 2018 dengan total cetak transaksi mencapai US$ 13,25 juta atau setara Rp 201 miliar.
Kemudian, Tunisia 24 -26 Juni 2018 dengan total cetak transaksi mencapai US$ 2,7 juta atau setara Rp 41 miliar. Sementara itu, Amerika Serikat pada 23-27 Juli 2018 dengan total cetak transaksi mencapai US$ 1,01 miliar atau setara Rp 16,7 triliun
Kemudian Swiss pada 1-2 Oktober 2018 dengan total cetak transaksi mencapai US$ 273 ribu atau setara Rp 4,1 miliar. Kemudian yang terakhir yaitu misi dagang ke Spanyol pada 4 Oktober 2018, dengan total cetak transaksi mencapai US$ 1,35 juta atau setara Rp 20 miliar.
"Rencananya hingga akhir tahun, Kemendag rencananya akan melakukan misi dagang ke China, Arab Saudi, dan Aljazair," jelas dia.
0 Comments:
Post a Comment