Foto: Konpers 4 Tahun Jokowi-JK/Foto: Selfie Miftahul Jannah
Jakarta - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, menjelaskan kinerja ekspor RI terus mengalami perbaikan. Ekspor di tahun 2017 meningkat menjadi US$ 168,7 miliar dibanding 2016 sebesar US$ 145,1 miliar.
Bahkan bila dilihat secara tahun berjalan di 2018, ekspor RI juga terus menunjukkan peningkatan.
"Kita bisa meningkatkan market share di perdagangan dunia. Kita bisa pertahankan kita bisa tingkatkan seperti perintah Presiden Jokowi untuk membuka pasar baru," jelas dia, dalam acara Membangun Manusia Indonesia, Menuju Negara Maju di Kementerian Sekretariat Negara, Selasa (23/10/2018).
Ia menjelaskan, pada periode Januari-September 2017, ekspor RI tercatat US$ 123,3 miliar. Sementara pada periode yang sama tahun ini, catatan ekspor RI sudah mencapai US$ 134,9 miliar.
"Kinerja ekspor Januari-September 2018 meningkat 9,41% dibandingkan di periode yang sama di tahun lalu," kata dia.
Selain membuka pasar baru di beberapa negara untuk memperluas jaringan penjualan barang-barang ekspor yang diproduksi dari Indonesia, pihaknya juga melakukan perjanjian dagang baru dengan beberapa negara yang sebelumnya sudah bekerja sama.
"Dengan pasar lama perjanjian perdagangan baru juga kita lakukan. Kita menandatangani tiga sebenarnya, yaitu dengan Palestina, Chile, Asutralia," kata dia.
Ia menjelaskan, perjanjian dagang antara Indonesia-Palestina tidak hanya akan membebaskan bea masuk kurma dan zaitun. Tapi juga sebaliknya berbagai jenis produk dan barang lainnya yang Palestina butuhkan dari Indonesia.
"Kalau Palestina itu sebuah langkah konsistensi kita di bidang politik. Bukan dengan retorika semata, tapi pemerintah melakukan dukungan ekonomi kepada Palestina. Apapun ekspor dari Indonesia ke Palestina maupun Palestina ke Indonesia itu dikenakan bea masuk 0%. Untuk Palestina baru dua yang kita berikan yaitu untuk jenis kurma dan minyak zaitun," jelas dia.
Lebih lanjut Enggar menjelaskan, saat ini pihaknya tengah juga menjalin kerja sama dagang dengan beberapa negara lainnya untuk memperluas pasar ekspor Indonesia.
"Ada satu kerja sama dengan Australia, hanya tinggal tunggu waktu bagaimana kebijakan bu Menteri Luar Negeri," jelas dia.
0 Comments:
Post a Comment