Inilah 5 Fenomena Unik Seputar Budaya di Yogyakarta | Apa Aja Serba Ada
Home » , , , » Inilah 5 Fenomena Unik Seputar Budaya di Yogyakarta

Inilah 5 Fenomena Unik Seputar Budaya di Yogyakarta

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Selain terkenal dengan kota pelajarnya, Yogya juga terkenal sebagai kota Seni dan Budaya. Banyak Seniman-seniman besar yang menghasilkan karya-karya besar yang berasal dari kota ini. Yogyakarta juga paling banyak menggelar festival-festival seni dan budaya, satu di antaranya perhelatan seni rupa Biennale Jogja XIV Equator 4 yang bakal dibuka pada 2 November 2017 di Jogja National Museum. Di kota ini juga banyak terjadi fenomena unik seputar peristiwa budaya.

1. Reresik Sampah Visual

Reresik sampah visual Yogyakarta menjadi magnet bagi siapa pun. Karena itu lah, kota ini menjadi salah satu tujuan utama bagi para turis, baik domestik maupun luar negeri. Namun dibalik itu semua, Kota Yogya juga memiliki persoalan yang menarik untuk dicermati, di antaranya adalah sampah visual. Obyek ini sering ditemui di berbagai sudut tempat atau ruang secara nyata di kota ini. 

Tentu saja obyek tersebut merujuk pada sebuah benda yang sengaja diletakan oleh sekumpulan orang yang tidak bertanggung jawab, di beberapa titik ruang kosong, yang dianggap layak dan terlihat di mata publik. Beberapa lebar kertas saling tumpeng tindih, menutupi apa saja yang ada disekelilingnya. 

 Hampir semua informasi yang disampaikan melalui selebaran tersebut mengumumkan hal yang tidak penting untuk disimak, seperti “sedot wc,” “butuh dana segar, hubungi nomer ini,” “terima gadai bpkb cepat,” atau poster acara band adalah visual yang “menghiasi” sudut kota Yogyakarta hari ini. ADVERTISEMENT Seorang seniman melakukan aksi reresik sampah visual dan mendapatkan berbagai macam respon dari netizen yang dicuitkan melalui media sosial twitter.

Dari akun @gothed: vandalisme di siang bolong, yang lewat hanya melihat, tanpa berani menegur, piye iki min?” Ada pula yang menanggapinya dengan berswafoto di akun twitternya, seperti yang dilakukan oleh @anerbref: “Gardu listriknya ngeblend ma jilbab eike belum ya?” Apa yang ditawarkan melalui beberapa aksi tersebut, merupakan respon dari tebaran sampah visual yang kian hari kian tak terkendali penyebarannya. 

Aksi kecil seperti ini dirasa menjadi langkah solusional untuk menghias kota Yogyakarta agar tetap mempesona, terlepas dari pandangan publik yang mengatakan sebagai aksi vandalisme atau bukan. Tapi beginilah cara kesenian merespon persoalan yang ada disekitarnya. Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Inilah 5 Fenomena Unik Seputar Budaya di Yogyakarta, http://jogja.tribunnews.com/2017/10/27/inilah-5-fenomena-unik-seputar-budaya-di-yogyakarta?


2. Fenomena “Emas” Kali Code

 Emas kali code Kali Code, adalah sungai yang membelah kota Yogyakarta. Sungai ini kerap menjadi perbincangan hangat di kalangan publik. Code yang dulu terkenal kumuh, bertransformasi menjadi bersih dan tertata. Peran perubahan ini, tidak lepas dari peran Romo Mangun, yang mengajak warga sekitar untuk lebih peduli terhadap kebersihan sungai. Sejak itu pula, Code menjadi magnet bagi para wisatawan untuk menikmati keindahannya.

 Meskipun tidak se-asri dulu karena pertumbuhan penduduk yang bermukim di sana, Code masih memiliki warisan pesonanya. Namun, akhir-akhir ini ada pesona lain yang menjadi perhatian publik, yakni pendulangan emas. Selama kurang lebih satu minggu sudah, masyarakat yang tinggal di kali Code, Yogyakarta, dikejutkan dengan sebuah peristiwa unik “dulang emas.” Kegiatan yang sebenarnya sudah lama tidak kita jumpai, apalagi di daerah sungai perkotaan. Peristiwa ini cukup mencuri perhatian warga yang tinggal di seputaran kali tersebut.

ADVERTISEMENT Beberapa warga yang penasaran dengan aksi ini, ikut memperhatikan dengan seksama proses pendulangan emas tersebut, namun ada pula yang mengabaikannya. Bermodalkan wajan berukuran kurang lebih berdiameter 35cm, tiga orang pria dan seorang wanita yang tidak diketahui inisialnya itu, asik mengayak-ayakan pasir yang diambil dari dasar kali tersebut. Tentu dari peristiwa ini, menimbulkan banyak pertanyaan maupun respon dari masyarakat. Respon yang muncul pun beraneka ragam, contoh warga sekitar yang mengatakan bahwa “Dahulu, ada seorang keluarga yang pindah dari Jawa Timur ke daerah sini, sengaja untuk membuka tempat pembuatan gigi palsu.

Pembuatan gigi palsu tersebut dipercaya terdapat kandungan emasnya. Tentu sisa-sisa dari pembuatan gigi tersebut tercecer dan tenggelam di dalam sungai” tutur salah seorang warga yang setempat. TIdak hanya ramai diperbincangkan di kalangan masyarakat setempat saja, fenomena ini juga ramai diperbincangkan oleh netizen di media sosial.

3. Buang sampah pada tempatnya?

Boneka sampah Berbagai jargon “dilarang membuang sampah di sini”, “di sini bukan tempat sampah,” “jangan buang sampah di sungai,” kerap hanyalah imbauan untuk kemudian dilihat. Tetapi kenyataannya, tak jarang untuk dilanggar. “Persoalan sampah memang sudah menjadi tanggung jawab pemerintah” begitu kebanyakan masyarakat menanggapi permasalahan ini, sehingga mereka seolah enggan untuk merespon lebih jauh tentang persoalan ini.

 Namun tidak terkecuali bagi para seniman. Seniman memiliki konsepsi tersendiri tentang bagaimana membahasakan sampah ke dalam suatu ungkapan tertentu melalui daya kreativitasnya. Entah ia akan menyadarkan masyarakat atau tidak, tapi setidaknya ungkapan ini secara tidak langsung, dapat memberi pesan kepada yang melihatnya.

 Di beberapa kesempatan, ditemui beberapa olahan sampah seperti patung atau boneka khususnya di daerah tertentu, seperti Jalan Solo, Pasar Beringharjo dan Pertigaan Terminal Giwangan, menjadi ruang penyalahgunaan pembuangan sampah oleh masyarakat. ADVERTISEMENT Patung boneka ini tediri dari kumpulan plastik yang digabungkan dengan tumpukan kertas, lalu kemudian diikat membentuk wujud 3 dimensi. 

Tidak hanya itu, patung itu diberi warna agar terlihat seperti orang-orangan yang biasa terdapat di pinggiran sawah. Keberadaan orang-orangan tersebut, mungkin bisa jadi merepresentasikan sosok hantu, atau figur yang bergentayangan bagi orang yang melihatnya. Ia akan menghantui siapa saja yang akan menyalahgunakan tempat sebagai pembuangan sampah. Juga menjadi pengingat untuk kita semua bahwa tidak seharusnya kita membuang sampah yang bukan pada tempatnya.

4. Pak Ogah dan Penguasa Jalanan

Pak ogah lombok abang Ruas-ruas utama jalanan Yogyakarta begitu padat memasuki rush hour, selain bunyi mesin kendaraan, suara klakson selalu mengiringi kebisingannya. Masyarakat yang dikenal ramah dan halus, bisa seketika menjadi ganas dan liar di jalanan dengan kendaraannya masing-masing. Dalam situasi ini dibutuhkan peran aparat untuk mengatur kekacauan-kekacuan ini. 

Sementara aparat yang sudah digaji untuk melakukan tugas ini kerap abai, atau justru malah menugaskan orang lain, “Pak Ogah”. Berkat keabaian dari aparat ini, peran “Pak Ogah” terasa sangat berjasa, padahal jika dilaksanakan oleh yang sudah sewajarnya berkewajiban tentunya jadi biasa saja. “Pak Ogah” yang mengatur lalu lintas Jogja di jam-jam sibuk ini seketika dapat menjadi penguasa jalanan atas kekacauan. Dengan seragam dan peralatan seadanya, kendaraan-kenadaraan berpacu tinggi ini mematuhi himbauan untuk berhenti atau jalan terus.

 Nyatanya memang jika diatur dengan baik, toh pengendara jalan bisa teratur juga. ADVERTISEMENT Terlihat antara 11 Oktober-15 Oktober, 2-3 orang berseragam Prajurit Keraton Yogyakarta, Lombok Abang, sebagai pengatur lalu lintas di beberapa titik ruas padat jalanan Yogyakarta. Mereka tersebar di, Jalan Sayidan, Patangpuluhan, Jalan Solo, Jalan Affandi, Jalan Kaliurang, Sarjito, Perempatan Tugu Pal Putih, Taman Budaya Yogyakarta, Progo, Jalan Parangtritis, pada waktu pagi, siang dan sore hari.

 Aktivitas ini sontak menarik perhatian warga, tidak hanya aktivitas, tetapi juga outfit yang dikenakan “petugas lalu lintas” ini. Warga net merespon dengan beragam melalui cuitannya di akun twitter. Akun @lalinjogja menuliskan “Siang tadi, kembali melihat kearifan lokal dalam bekerja, nyebrangin pengendara dengan baju prajurit Wirabraja di Jln. Parangtritis, pertigaan bank BNI.” Kemudian @guyonangkring mencuitkan “15:37 gon potongan jalan ngarep angkringan gejayan sik ngatur lalin anggo seragam prajurit, mantap jaya!”


5. Sesajian di Jalan

 Pria yang ber inisial EK ini secara tidak sengaja menemukan sajen ketika hendak pulang, setelah seharian berkeliling mengantarkan penumpang. Pengemudi ojek online ini, tidak cukup kaget dengan penemuan sesaji di sekitar jalan yang dilaluinya. “Saya ndak terlalu kaget kok mas, tapi kok yo onok wangi dupane barang” yang ditemui ketika tidak sengaja berhenti untuk mengabadikan momen tersebut. Sesaji, memang erat dikaitkan dengan konteks bahasa rasa syukur atas limpahan rejeki dari Tuhan Yang Maha Esa.

 Adapun hal ini juga sebagai ungkapan untuk menolak dari datangnya bencana atau melindungi dari marabahaya. Manusia memiliki caranya sendiri untuk dapat mengungkapkan rasa syukur dan kegelisahannya kepada semesta. Istilah sesaji ini, memang sudah tidak asing di telinga kita. Sejak jaman dahulu, bahasa ini ada dan memang diturunkan dari nenek moyang kita hingga menjadi sebuah tradisi.

 Tradisi ini yang sebenarnya sudah menepi secara perlahan karena arus modernisasi. Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Inilah 5 Fenomena Unik Seputar Budaya di Yogyakarta, http://jogja.tribunnews.com/2017/10/27/inilah-5-fenomena-unik-seputar-budaya-di-yogyakarta?

0 Comments:

Post a Comment

Post Terbaru

Featured Post

Heboh Lumrah.com Kampanye Legalisasi Pornografi

Popular Posts

Latar Belakang Blog

Ajaserda memberikan anda info terbaru menarik dan minati.
Blog pribadi yang hobi mengulik dan mencari informasi dan membagikannya kepada kalian semua. Blogger hanya terinspirasi untuk campaign menuangkan isi pikirannya yang di ketahui dari banyak referensi, dan menyajikannya secara tulisan melalui blog ini agar dapat menjadi referensi untuk kalian juga.

Sebagian yang blogger tuliskan di sini belum tentu benar adanya dan berbentuk opini dari pemikiran pribadi blogger dan beberapa referensi yang blogger dapatkan.

Apabila pembaca blog ini senang dengan tulisan blogger mohon untuk berbagi kepada teman atau pun orang terdekat agar pembaca menjadi orang pertama yang mengetahui info-info menarik. Berbagilah selagi masih ada yang bisa kita bagikan :)
Back to top
Direktori Web Indonesia Direktori Blog Indonesia